23 August 2015

Rindu Untuk Menulis Kembali...

Sudah lama tidak menulis. Semenjak waktu serasa tidak terasa, berlalu begitu saja dengan cepatnya.
Lebih banyak menghabiskan waktu untuk menghabiskan waktu dengan orang terdekat atau sekedar istirahat atau sekedar mengerjakan pekerjaan rumah.
Saya sangat rindu untuk bisa kembali menulis rutin tentang apapun itu.
Artikel, cerita atau apapun yang ada di dalam otak ini untuk dituangkan. Saya merasa ingin merangkum semuanya di dalam kata-kata.
Tetapi mengapa saya menghilang begitu lama?

Tidak ada waktu



15 February 2015

Vanish Love

Aku pikir aku mencintainya, bisikku di antara linangan air mataku. 

Ketika kita, dua orang yang berbeda saling menyayangi.
Aku belajar untuk mengubah pola pikirku untuk menjadi lebih baik. 
Tetapi semua itu tidak dapat ditempuh dalam waktu yang singkat.
Waktu akan menjawab semuanya, belajar untuk berubah menjadi lebih baik, sehingga menjadi pasangan sempurna pada akhirnya. 

Aku harap semua hal itu dapat terjadi.
Ingat pepatah yang mengatakan seperti ini “There is no perfect couple at the beginning”.

01 February 2015

Seseorang yang menyakitimu tidak dapat memperbaikimu

Hari Minggu lagi, huft. Bosan rasanya seperti ini. Kenapa?
Soalnya besok hari Senin, balik ke rutinitas untuk kerja, ngeliatin jalanan yang macet, harus kerja ini itu. Capeknya, Stressnya, tapi kesempatan untuk balik ketemu sama temen-temen seperrjuangan yang sama gilanya. Hahahaha..


Kali ini sih mau coba membahas pola pikirku saja tentang dunia percintaan (Best Topic Ever lah pastinya kalo ini).

“Mengapa orang yang menyakiti kamu tidak bisa menjadi orang yang memperbaiki Kamu?”

Coba deh renungin statment di atas. Ngak ada hal lain di hidup yang membuat kamu lebih kuat dalam bertumbuh selain patah hati. Saya beberapa kali merasakan hal tersebut. Dan saya rasa itu lebih dari cukup.

13 December 2014

Surat Terbuka Untuk Kamu Yang Pernah Mengisi Kehidupanku

Untuk seseorang yang pernah mengisi hidupku,  
 
Aku masih disini dan mencari cinta yang baru. Masih terpuruk setelah kehilangan kamu. Bukan kehilangan yang berarti memang, tetapi lebih kepada kehilangan sesuatu yang aku sendiri tidak pernah miliki. Hati kita tidak pernah berpaut. Hanya aku yang memimpikan kamu ada untukku. Mengharapkan kamu bisa mencintai aku sama seperti apa yang aku rasakan padamu. 
 
Aku tidak memiliki dendam kepada kamu karena bagaimanapun juga namamu telah menjadi sebagai bagian dari kisah perjalanan hidupku. Aku pernah mencintaimu dengan seluruh perasaanku. Aku pernah menyayangi dirimu dengan segenap hasratku. Aku tidak menganggap salah memilih kamu di masa lalu menjadi pengisi hari-hariku. Mungkin kamu tidak bisa belajar untuk memahami dan menerima diriku. Atau aku yang terlalu naif untuk menentang kenyataan bahwa kita berbeda dalam banyak hal.