Banyak harapan di setiap tahun baru
imlek, tetapi ada juga sejumlah pantangan yang masih diyakini hingga kini bagi
umat yang merayakan Imlek. Ada apa saja? Mari kita simak bersama..
1.
Marah dan juga
menangis. Hal ini diyakini berdampak negatif karena bisa membawa kesialan dan
juga korbannya akan mengalami hal yang menyebabkan dia menangis dalam satu
tahun ke depan. Konon katanya hal ini tidak berlaku untuk anak kecil.
2.
Tidak menggunakan
pisau, gunting atau alat-alat tajam lainnya. Karena dipercaya benda tersebut
dapat menjauhkan keberuntungan dari kita.
3.
Sebaiknya mencuci
rambut sebelum hari imlek tiba. Karena dianggap dapat menghilangkan
keberuntungan juga.
4.
Hindari memakai pakaian
berwarna gelap, umumnya digunakan pakaian berwarna merah yang berarti
kebahagiaan, keceriaan & memberi keyakinan untuk mendapatkan masa depan
yang cerah.
5.
Tidak mengeluarkan
kara-kata kasar, kotor, bermakna buruk atau sial. Dan sebaiknya tidak
menceritakan hal tentang kematian dan hantu.
6.
Hindari menyapu dan
membersihkan rumah pada hari imlek tiba. Dipercaya dengan kita menyapu keluar
rumah maka kita membuang rejeki kita juga.
7.
Lunasilah hutang-hutang
yang ada sebelum Imlek dan hindari meminjamkan uang pada hari Imlek. Karena
mitosnya bila meminjamkan uang maka kita akan sebagai “tempat pinjaman” orang
lain sepanjang tahun.
8.
Mengucapkan selamat
tahun baru di kamar tidur juga diyakini dapat menghilangkan keberuntungan satu
tahun ke depan. Oleh karena itu, orang-orang yang berada dalam kondisi sakit
atau sehat sebaiknya tetap berpakaian rapi & duduk di ruang keluarga (ruang
tamu) saat Imlek tiba.
Dilanjutkan dengan Renungan
untuk Hari Imlek
Apa
makna imlek bagi kita yang merayakannya?
Apa imlek hanyalah satu hari
berbeda seperti natal dan tahun baru yang selalu kita lalui bersama dengan
keluarga dan kerabat terdekat? Atau hari untuk merayakan kita akan mendapatkan
uang dalam amplop merah? Atau hanya tradisi untuk menikmati kue keranjang dan
berbagai pernak-pernik imlek lainnya?
Merasakan
makna dalam melewati hari di kehidupan kita kembali bergantung kepada diri
kita. Apa kita ingin mensyukuri atau hanya menganggap sama seperti hari-hari
biasanya.
Dalam kesempatan
kali ini saya ingin mengajak teman-teman untuk melihat Imlek dengan sudut
pandang yang sedikit berbeda. Sebagai sebuah resolusi hidup. Hari yang
menandakan akhir dari semua perjalanan yang kita lalui dengan kegagalan dan
kesia-siaan, dimana kita kecewa sedih dan banyak hal sulit yang kita lalui
dalam hidup.
Dan juga menjadi
sebuah awal dengan tujuan hidup yang baru, merenungkan hal yang belum dan ingin
kita capai, belajar dari kesalahan di masa lalu dan belajar menjadi pribadi
yang lebih baik lagi untuk ke depannya.
Banyak orang
menganggap ‘resolusi hidup’ hanyalah omong kosong belaka. Memang setiap orang
punya pandangan yang berbeda, dan orang yang menanggap resolusi hidup hanyalah
bualan belaka memiliki pandangan tersendiri.
Memang terkadang
semangat atau resolusi ini terkadang hanya wacana yang menarik dibicarakan di
awal, penuh dengan komitmen, lalu pada akhirnya akan hilang dan berlalu begitu
saja.
Dalam kehidupan
saya memiliki 5 pedoman, yaitu belajar dari masa lalu, fokus pada hal yang
ingin kita capai, berikan motivasi untuk diri sendiri atau mendapat motivasi
dari orang sekitar, rasa takut untuk berbuat yang tidak benar dan yang terakhir
adalah bersyukur.
Belajar dari
masa lalu
Banyak masa lalu yang pahit pasti kita alami, jangan melihatnya dan
menyesalinya, tetapi terus berjuang dan belajar dari masa lalu yang kelam
pernah terjadi dari hidup kita.
“Kita tidak
akan dibawa sejauh ini bila tidak ada tujuan mengapa semua hal ini terjadi di
dalam kehidupan kita”
Fokus pada
hal yang ingin kita capai
Jaga pikiran kita untuk mencapai satu
per satu tujuan kita. Tetapkan tujuan prioritas dalam hidup, jalani hidup dan
berjuang. Fokus untuk menghasilkan yang terbaik dalam hal tersebut. Ubah
pikiran negatif menjadi sesuatu yang positif di dalam hidup dengan melatih
kesabaran dan juga intuitif kita.
Motivasi
diri dan dari orang lain
Ketika kita lelah menjalani apa yang telah kita usahakan, coba untuk
memotivasi diri kita sendiri. Mungkin ada orang terdekat yang telah memberikan
motivasi. Tetapi motivasi terbaik dari dalam diri kita sendiri. Karena kita
yang paling tahu tentang diri dan kapasitas kemampuan diri kita. Motivasikan
pikiran kita bahwa kita bisa dan akan mendapatkan hal baik dari tujuan akhir
kita.
Rasa takut
untuk berbuat yang tidak benar
Dalam
mencapai tujuan banyak cara dan jalan yang bisa kita lakukan. Ada yang sulit
dan panjang tetapi ada yang mudah dan pendek. Tetapi terkadang yang mudah dan
pendek ini sesuatu yang ‘curang’. Jangan ambil jalan ini, takutlah akan hal
yang tidak benar yang kamu ketahui. Manusia diciptakan dengan akal budi untuk
mengetahui mana yang benar dan tidak. Maka pertimbangkan semua hal yang akan
dilakukan sebelum mengambil suatu tindakan.
Bersyukur
Belajar
untuk bersyukur memang tidak mudah. Sifat dasar manusia memang tidak pernah
puas akan segala hal. Tetapi ingat, kita punya keterbatasan juga. Coba lihat
sekeliling kita. Hidup kita sudah lebih layak dari mereka yang tidak
berpendidikan dan tidak memiliki rumah ataupun pekerjaan. Syukuri apa yang
telah kita dapatkan.
Banyak orang dengan keterbatasan fisik dan finansial di luar sana. Tetapi
mereka juga tetap berjuang untuk mendapatkan hak yang sama seperti kita.
Kepuasan tidak pernah kau dapat ketika selalu melihat ke atas. Lihatlah ke
bawah dan kamu akan sangat mensyukuri apa yang ada dalam hidupmu.
Belajar dari
banyak hal akan membuat hidup kita makin bertumbuh dan makin sempurna menjadi
seseorang yang lebih baik. Semoga apa yang telah dijabarkan diatas dapat
menjadi pemikiran tersendiri bagi kalian semua. Semoga teman-teman dapat
mencoba ‘resolusi hidup’ untuk pengalaman hidup, tidak hanya melewati hari
besar seperti hari imlek seperti hari lainnya dan bagaimana untuk tetap menjaga
serta menumbuhkan ‘semangat resolusi’ ini.
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung ke Blog Saya ^^,
Dilarang meninggalkan Link Atif atau Hidup ya.