14 July 2013

Pelajaran Hidup



Saya akan membagikan sebuah kisah inspiratif yang cukup popular. 

Pada suatu waktu terdapat seorang guru yang bijak. Banyak murid yang datang dari tempat jauh untuk mendengarkan petuah bijaknya. Pada suatu hari, seperti biasa, para murid berkumpul untuk mendengarkan pelajaran dari sang guru.

Banyak murid mulai datang memenuhi ruang pengajaran. Mereka datang dan duduk dengan tenang dan rapi, memandang ke depan, siap untuk mendengar apa yang dikatakan oleh sang guru.

Akhirnya sang guru pun datang lalu duduk di depan para murid-muridnya. Sang guru membawa sebuah toples besar,  disampingnya terdapat setumpuk batu kehitaman seukuran genggaman tangan. Tanpa bicara sepatahkata pun, Sang guru mengambil batu-batu tersebut satu persatu, lalu memasukannya hati-hati ke dalam toples kaca. 



Ketika toples tersebut satu persatu lalu memasukannya hati-hati ke dalam toples kaca. Ketika toples tersebut sudah penuh dengan batu hitam tadi, Sang guru berbalik kepada para murid lalu bertanya :
 
“Apakah toplesnya sudah penuh?”

“Ya guru.” Jawab para murid. 

“Benar toples itu sudah penuh?” Tanya Guru kembali

Para murid terdiam dan hanya memperhatikan toples itu kembali dengan seksama.

Tanpa berkata apa-apa, sang guru mulai memasukkan kerikil-kerikil bulat berwarna merah ke dalam toples itu. Kerikil-kerikil itu cukup kecil sehingga jatuh di sela-sela batu hitam besar tadi.
Setelah semua kerikil masuk ke dalam toples, sang guru berbalik kepada para murid, lalu bertanya :

“Apakah toplesnya sudah penuh?”

“Ya guru.” Jawab para murid.

“Benar toples itu sudah penuh?” Tanya guru kembali

Masih tanpa berkata apa-apa lagi, kini sang guru mengambil satu wadah pasir halus, lalu memasukkannya ke dalam toples. Dengan mudah pasir-pasir tersebut pun masuk memenuhi sela-sela kerikil merah dan batu hitam. 

Setelah semua masuk, kini sang guru berbalik kepada para murid, lalu bertanya lagi :

“Apakah toplesnya sudah penuh?”

Sekarang para murid tak terlalu percaya diri menjawab pertanyaan gurunya. Namum terlihat bahwa pasir tersebut jelas memenuhi sela-sela kerikil di dalam toples, membuatnya terlihat sudah penuh.
Kali ini hanya sedikit yang mengangguk, lalu menjawab :

“Ya guru.” Jawab beberapa murid.

“Benar toples itu sudah penuh?” Tanya si guru lagi

Tetap tanpa berkata apa-apa lagi, sang guru berbalik mengambil sebuah tempayan berisi air, lalu menuangkannya dengan hati-hati kedalam toples besar tersebut. Ketika air sudah mencapai bibir toples, kini sang guru berbalik  kepada para murid, lalu bertanya lagi :

“Apakah toplesnya sudah penuh?”

Kali ini kebanyakan murid memilih diam, namum ada dua hingga tiga yang memberanikan diri menjawab : 

“Ya guru.” 

“Benar toples itu sudah penuh?” sang guru bertanya lagi

Tetap tanpa berkata apa-apa lagi, sang guru mengambil satu kantong berisi garam halus, ditaburkannya sedikit-sedikit dan hati-hati dari atas permukaan air. Garam pun larut lalu ditambahkannya lagi sedikit, demikian seterusnya hingga seluruh garam tersebut habis larut dalam air.

Kini sang guru menghadap para murid dan untuk kesekian kalinya bertanya :

“Apakah toplesnya sudah penuh?”

Kali ini semua murid benar-benar diam.  Hingga akhirnya ada seorang murid yang berani menjawab

“Ya guru, toples itu sekarang sudah penuh.”

Sang guru menjawab, “Ya benar, toples ini sekarang sudah penuh.”

Sang guru kemudian melanjutkan berbicara :

“Sebuah cerita selalu memiliki banyak makna dan setiap dari kaian telah memahami banyak hal dari demonstrasi ini. Diskusikan hal ini secara tenang dengan sesama kalian, apa hikmah yang kalian punya. Berapa banyak hikmah berbeda yang dapat kalian temukan dan kalian ambil darinya.”

Para murid pun memandang sang guru dan ke arah toples yang kini berisi dengan berbagai warna, ada hitam, ada merah, ada pasir dan garam. Lalu dengan tenang mereka mendiskusikan dengan murid lainnya. Setelah beberapa menit kemudian sang guru mengangkat tangannya, seluruh ruangan pun diam. 

Sang guru lalu berkata :

“Selalu ingatlah bahwa tak pernah ada hanya satu interpretasi dari segalanya. Kalian telah mengambil semua hikmah dan pesan dari cerita, dan setiap hikmah sama pentingnya dengan yang lain.”

Lalu tanpa berkata-kata lagi, sang guru pun bangkit dan meninggalkan ruangan.

2 comments:

Terima Kasih Telah Berkunjung ke Blog Saya ^^,

Dilarang meninggalkan Link Atif atau Hidup ya.