23 August 2013

Hati sempurna


Pada suatu hari ada seorang anak yang tidur dan bermimpi. Dalam mimpinya, seolah-olah setiap orang bisa melihat bentuk hati di dada orang lain termasuk hatinya sendiri. Sekilas, ia sangat mengagumi dan terheran-heran dengan suasana ini. Lalu, anak itu mengalihkan pandangan ke dadanya sendiri dan sangat bangga ketika melihat hatinya berwarna merah jambu utuh dan berkilauan. “Hati yang sempurna” katanya, “Tak bercacat dan tak bernoda”.

Lalu ia melangkahkan kakinya keluar. Ia mulai mengamati hati orang-orang di sekitarnya. Ada yang terpancar indah seperti miliknya, ada yang terdapat luka yang besar dan yang kecil, dan sebagainya. “Wow, luar biasa…” katanya lagi. Si anak makin yakin bahwa hatinya yang paling sempurna karena ia tidak melihat ada hati yang lebih indah dari miliknya.


Pandangan si anak terpaku saat melihat seorang wanita tua yang menggunakan penutup kepala. Wanita tua itu hampir tidak kelihatan wajahnya. Wanita tua itu memiliki hati yang sangat besar tetapi tidak berbentuk. Anak itu heran kenapa banyak sekali lubang yang ternganga di hati wanita itu. Ia berjalan mendekat kea rah si wanita tua itu dan bertanya kepadanya.

“Kenapa hatimu seperti itu? Kenapa tidak berbentuk sempurna dan indah seperti milik saya?” katanya si anak.

Jawab wanita itu, “Mungkin karena kamu masih terlalu muda dan belum memahami dunia.”

Wanita tua melanjutkan, “Setiap saya mencintai seseorang, aku mengambil potongan hati ini dan kuberikan kepadanya. Begitu pula jika saya menolong orang, selalu ada serpihan hati yang kubagi pada orang itu. Dulu saat saya masih muda dan bergaul dengan banyak sahabat, hati saya teriris-iris karena harus kubagi pada banyak teman. Saat saya mulai menikah dan punya anak, hati saya hampir habis tersayat-sayat untuk memahami suami dan mengasuh anak.”

“Tetapi ada suatu saat dimana orang-orang juga mulai membagi hati pada saya. Mereka juga belajar mengiris hatinya untuk menutup setiap luka di hati saya hingga bertumpuk-tumpuk, itulah sebabnya kenapa hati saya beberapa kali lipat lebih besar dari hatimu, sekalipun tidak berbentuk lagi. Memang, tidak semuanya mau berbuat demikian, itulah sebabnya kenapa masih banyak sekali lubang menganga di hati ini. Sekarang, hati siapa yang lebih indah? Hatiku atau hatimu?”

Si anak tertegun untuk sekian lama. Ia mulai menyadari bahwa hati wanita tua itu jauh lebih sempurna dari hatinya. Luka, cacat dan banyaknya tambalan di hati wanita itu justru menjadikannya lebih indah dan lebih besar dari miliknya. Setiap lubangnya seolah berbicara tentang cinta dan ketulusan di kehidupan yang dijalaninya. Sejenak, si anak mulai mengamati wajah wanita tua. Ia terperanjat ketika wanita tua itu ternayata ibunya sendiri.

Dikutip dari : Kisah Inspirasi

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Telah Berkunjung ke Blog Saya ^^,

Dilarang meninggalkan Link Atif atau Hidup ya.