No Pain, No Gain, Thank You LOVE

“What Happened To You?”

Ini pertanyaan yang banyak ditanyakan beberapa teman melalui media sosial maupun secara langsung padaku. Ya, aku sedang drop ketika hal ini berlangsung.

Well.. Sekarang bakal diceritain kok aku sedang kenapa.

Sulit untuk menjelaskan sejak awalnya. Mungkin aku yang terlalu menyukai seseorang ini. 

Aku insomnia kembali hanya demi bisa chat dengannya. Karena aku yang menyesuaikan dengan jadwal kehidupannya. Karena bila tidak, akan sangat sulit untuk berkomunikasi antara satu dengan lainnya. Aku selalu memikirkan tentang dia. Berharap hal yang sama juga akan terjadi. 

Aku tidak perduli bagaimana kehidupannya. Aku menganggap dia adalah lelaki yang baik. Meskipun ada beberapa hal tidak baik yang mungkin dia lakukan. Tetapi aku selalu mencoba berpikir positif tentang apapun yang dia lakukan. 
 Beberapa teman sudah menasehati agar aku tidak terlalu Fallen dengannya. Karena aku mudah senang ketika dia ada atau melakukan sesuatu untukku. Tetapi aku langsung sedih ketika dia menghilang dan tidak pernah menjawab pertanyaan yang ingin kuketahui tentang perasaannya. 

Ya, aku memang kepala batu.
Temanku sudah baik tidak ingin aku terluka, tetapi hanya dengan terjatuh aku bisa BELAJAR.

Di hari Sabtu, 2 hari sebelum kejadian itu terjadi aku masih tetap kontak dengannya. Saat sedang pergi dengan seorang teman dan kata-kata terakhir aku bilang “Don’t let her go untuk aku ya”.

Dia hanya tertawa renyah dan mengatakan semua itu tidak akan terjadi.

Bateraiku habis dan ketika pulang kurang lebih jam 7 / 8 malam, aku kembali untuk chat dia kembali dan tidak lupa mengatakan “Miss You”. Tapi tidak ada balasan darinya. Memang ini bukan hal baru untukku. Dia sering hilang dan muncul. Aku tidak masalah akan hal itu. Aku tetap bertahan dengan keadaan seperti ini.

Di hari Minggu masih tidak ada kabar darinya. Aku hanya bisa mengirimkan pesan melalui Facebook dan berharap dia bisa membaca. Mungkin dia sedang sibuk atau melakukan hal lainnya. Aku hanya bisa mendoakan dan berharap yang terbaik untuk dirinya. 

Hari Tragedi Pun Tiba

Hari Senin, ketika malam hari aku baru saja menyelesaikan aktivitas dan dalam perjalanan pulang menggunakan bus TransJakarta. Aku kembali memeriksa apakah pesan di  Facebookku sudah dibalas atau tidak olehnya. Ternyata dia active di chat tetapi tetap tidak membalas pesanku.

Akhirnya aku mencoba untuk membuka profile-nya dan hal ini membuat air mataku tidak dapat tertahan, jatuh perlahan satu per satu. Disana aku melihat ada wanita lain yang menuliskan kata-kata “Love you @namanya” dan dia telah meninggalkan Like di post ini. 

Kata-kata terakhir yang dapat aku tuliskan hanyalah semoga dia bisa mendapatkan seseorang yang lebih baik dari aku dan semoga dia bisa lebih bahagia. Dan lebih bisa menghargai perasaan aku. Tidak ada balasan darinya hingga hari ini. Aku harus melepasnya untuk orang lain. 

Dia bukan jodohku. Itu saja yang bisa kukatakan. 

Aku mendapatkan banyak Support dari teman-temanku. Aku sungguh bahagia mereka ada untuk mendukungku dan selalu menemani aku hingga aku bisa mencoba untuk pelan-pelan kembali menata hatiku kembali. Thank you for all Friend. I appreciate with your care.
Aku akan menjadi seseorang yang lebih baik lagi nantinya.

Tetapi beberapa hari setelah aku “broken heart” aku membatasi untuk ngobrol dengan orang lain. Lalu membuat rencana untuk melakukan perjalanan sendiri ke suatu tempat. Haha.. *Sok Secret banget ya*. Intinya mungkin bisa dibilang aku mencoba melupakannya dengan pergi ke tempat tersebut sendirian dan ya mencoba untuk refreshing my mind. 

Ini adalah aku yang sekarang. *Sorry I am not Beautiful One*

 
Beberapa foto yang kuambil ketika sedang berjalan-jalan sendirian. Hanya sekedar foto pemandangan alam yang menurutku menarik dan bisa kuambil.

Sekarang ini aku kembali ke diriku semula. Sedang masa recovery, tidak down sekali. Tetapi memang ada sedikit rasa down di dalam hatiku yang paling dalam. Sedang mencoba mengembalikan perasaanku yang sedang down ini kembali ke masa flat dan terus mempertahankan hal tersebut.

Aku tidak pernah memaksa diriku untuk tersenyum ketika aku sedang berada dalam situasi seperti ini. Tatapan kosong dan pikiran yang entah berada dimana. Itu keadaanku sekarang ini.
Aku berkata pada diriku bahwa hal terpenting dalam kehidupan ini bila kita dapat merasakan bahagia maka pkikiran kita bisa menjadi lebih tenang, tetapi hatiku tidak mengatakan hal tersebut.

Masih ada terselip pikiran kenapa dia mengajakku pergi untuk menemaninya ke acara saat itu. Kenapa dia tidak membawa wanita itu saja? Dia lebih segalanya dari aku. Aku tidak mengerti kenapa jika dia tidak memilih aku tetapi memberikan harapan dan beberapa kenangan indah untuk kukenang. Masih ada beberapa janji yang entah akan dia tepati atau tidak sesudah hal ini terjadi.

Tetapi aku berterima kasih atas segala yang pernah kau berikan padaku. Aku sangat menghargai kamu pernah mengisi hidupku dan memberikan semburat semangat dan banyak hal lainnya yang dapat aku pelajari dari kamu. Aku berdoa disini untukmu. Aku berharap kamu bisa kembali berkumpul dengan Ibumu dan Ayahmu, serta adik dan nenekmu lagi. Sukses juga untuk hal yang sedang kamu tekuni sekarang. Aku bahagia ketika melihat kamu tersenyum dan dapat tertawa bahagia, meski itu bukan denganku atau karena diriku.

Maafkan aku bukan gadis cantik, feminim, fashionista atau seperti yang kamu mau.

“Kamu kaku dan aku seperti berkaca ke masa lalu ketika melihat kamu”.

Iya itu kata-kata darimu untukku. Memang aku seperti itu. Tetapi suatu saat pasti aku akan belajar berubah dan bermetamorfosis menjadi seseorang yang lebih baik lagi.
Terima kasih atas pembelajaran yang sudah kamu berikan.