21 June 2014

Pembelajaran dari Orang Tua

Hari ini saya berkesempatan pergi ke suatu tempat (Salah satu tempat berobat) dimana saya ada keperluan disana.

#Story Part 1
Sesampainya disana, saya menjumpai seorang Ibu dengan dua orang anak perempuan yang kira-kira berumur 6-7 tahun. Sang adik merengek meminta minum kepada Ibunya.
"Ibu, aku mau minum. PSP-ku juga mana?" kata si anak seraya meminta.

Sang Ibu mengambil botol air dari dalam tas jinjing yang dibawa dan memberikan botol bergambar "Tinkerbell" kepada si Adik dan memberikan botol bergambar "Barbie" kepada si Kakak.

Si Kakak minum secukupnya dan menaruh kembali botol minumnya ke dalam tas jinjing.
Sementara si Adik minum dan menaruh botol minumnya berada di samping tempat duduknya. Dia sudah mulai asyik dengan PSPnya. Tidak berselang lama, si Adik bosan dengan PSPnya.


Dia membawa botol minum dan PSPnya untuk ditaruh kembali ke keranjang.

Berkebalikan dengan si Kakak, si Adik hanya menaruh PSP dan botol minum dengan tidak rapi, dan PSPpun sepertinya tertumpuk / bergesekan dengan botol minum tersebut.

Si Ibu hanya menggelengkan kepala dan membereskan 'Ulah' si Anak. 

Tidak berselang lama si Adik bertanya kepada Ibunya, "Ibu kenapa aku dipanggil YenYen?"
Si Ibu menjawab "Karena kamu Adik, dan YenYen nama yang bagus untuk kamu."

"Jadi aku Adik dan dia Kakak" seraya menunjuk ke arah kakak.
"Iya" jawab Ibunya. Si Adik terdiam dengan muka yang agak tidak puas.

Ketika tiba 1 nomor si Ibu akan dipanggil, Si Ibu membereskan barang-barang bawaan mereka.
Ibu meminta si Kakak untuk membawa tas jinjing yang berisikan PSP dan botol minum mereka.

Tetapi tiba-tiba si Adik menarik tas jinjing tersebut dan berkata "Aku saja yang bawa."

Si Ibu mendiamkan si Adik. Si Adik membawa tas tersebut dan kepayahan sepertinya karena lumayan berat.

Si Ibu mulai berkata "Berat kan? Ibu menyuruh kakak untuk membawa karena Ibu sayang sama kamu. Kakak lebih besar dari kamu, itu kenapa Ibu meminta kakak yang membawa. Sudah berikan kepada Kakak tasnya agar kamu tidak berat membawanya."

#Story Part 2
Hujan cukup deras, agak mengurungkan niat untuk pulang. Tapi apa daya, bosan juga di tempat ini karena sudah tidak ada keperluan. Pulang naik tasi deh sambil hujan-hujanan.
Tepatnya ketika masuk taksi, Pak Supir sedang berbicara dengan seseorang.

Dia bertanya kemana tujuanku dan berkata "Maaf ya saya ada sedikit urusan keluarga."
Aku bilang "Gapapa Pak."

Percakapan yang agak alot terlontar dari kata-kata si Bapak. Ada emosi di dalamnya.

Tak lama berselang, telepon ditutup dengan situasi yang tidak baik. Aku dan Pak Supir akhirnya bercakap-cakap.

Inti permasalahannya adalah si Bapak memiliki dua anak. Anak pertama adalah laki-laki dan anak keduanya adalah perempuan.
Si Bapak sudah memasukan si Anak pertama ini ke Pesantren, dan sekarang sudah lulus S1.

Si Bapak berkata "Saya tidak apa-apa banting tulang dari pagi hingga malam untuk bisa menyekolahkan anak. Punya pendidikan dan dapat menjadi manusia yang lebih baik.
Bapak rela berkorban apa saja agar mereka bisa bahagia."

Tetapi balasan yang didapatkan si Bapak berbeda.

Anaknya membangkang setelah menikah, ingin menguasai motor, rumah, dan segala macam barang yang ada. Si Bapak sedih dengan kejadian ini.


PEMBELAJARAN
Tidak ada orang tua yang tidak sayang kepada anaknya. Bagaimanapun mereka terlihat tidak perhatian atau hal lainnya, tetapi dalam hati mereka, anak adalah hal yang terutama.

Terkadang kita melihat orang tua kita sebagai seseorang yang tidak pernah memperhatikan kita, tidak paham dengan apa yang kita mau atau inginkan.

Tetapi INGATLAH, dalam benak orang tua kita

Mereka mengingingkan yang TERBAIK untuk anak-anaknya. Bekerja keras tanpa lelah demi anak mereka bisa hidup lebih BAIK dan BAHAGIA.

Cintai Orang Tuamu selagi mereka masih ada. RAWAT mereka sama seperti mereka merawat kita dari kecil, kita beranjak dewasa hingga sekarang ini.

Jangan menyesal di kemudian hari ketika kita sudah membangkang dengan orang tua atau apapun kesalahan yang kita lakukan baik perkataan atau perbuatan kita kepada mereka.

Orang Tua adalah Oraang PERTAMA yang akan selalu MENDUKUNG apapun yang kita lakukan, dan akan MENUTUPI kesalahan kita sebisa mereka. Bukan karena mereka mendukung sesuatu yang salah, tetapi karena mereka sangat SAYANG kepada kita sebagai anak-anak mereka.

Love You Mom & My Family


4 comments:

  1. terima kasih inspirasinya, Semoga aku gak ikut-ikutan cerita yang kedua. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masama bayu. :D
      Semoga kita berjalan di arah yang benar... ~

      Delete

Terima Kasih Telah Berkunjung ke Blog Saya ^^,

Dilarang meninggalkan Link Atif atau Hidup ya.