15 February 2015

Vanish Love

Aku pikir aku mencintainya, bisikku di antara linangan air mataku. 

Ketika kita, dua orang yang berbeda saling menyayangi.
Aku belajar untuk mengubah pola pikirku untuk menjadi lebih baik. 
Tetapi semua itu tidak dapat ditempuh dalam waktu yang singkat.
Waktu akan menjawab semuanya, belajar untuk berubah menjadi lebih baik, sehingga menjadi pasangan sempurna pada akhirnya. 

Aku harap semua hal itu dapat terjadi.
Ingat pepatah yang mengatakan seperti ini “There is no perfect couple at the beginning”.

Sudah berbulan-bulan aku memikirkanmu setiap hari. 
Terkadang aku marah padanya karena apa yang dilakukkan. 
Dan kadang-kadang aku bersyukur bahwa dia telah datang ke dalam hidupku dan memberikan sebuah harapan.
Tetapi kamu menyudahi semua ini dengan begitu cepat. 
Membalik semua keadaan. 

Kamu berkata seolah kamu yang memberikan pengorbanan agar kehidupanku dapat bahagia untuk selamanya.
Tetapi yang sebenarnya terjadi adalah kamu membunuh perasaanku lebih dalam.
Aku hanya dapat menatap nanar keluar jendela dan menatap setiap tetesan hujan yang turun selaras dengan air mataku.

Aku berharap kamu tidak meninggalkan semua masalah ini pergi. 
Entah aku yang menanggung semuanya atau kamu disana merasakan hal yang sama. 
Aku tidak pernah tahu.

Aku hanya merasakan kesedihan yang mendalam. 
Merasa kehidupan tak lagi beputar, detak jantung yang berhenti berdenyut dan berdetak. Frustasi yang tidak dapat kugambarkan lagi. 
Sampai kesedihan tak berujung yang akan menarikku untuk terlelap dalam kelelahan. Meninggalkan noda air mata yang mengering dalam bantalku. 

Apa yang kudapat?

Mimpi buruk tentang kita, ketika semua ini tidak dapat kembali menjadi seperti yang diharapkan. 
Ketika kamu sudah berhenti untuk belajar menyayangiku, menyerah pada keadaan yang ada.
Aku terbangun dari tidurku, pikiran yang terlintas adalah tentang kamu. 
Lebih dari semua permasalahan yang muncul dalam kehidupanku. 
Aku berharap bisa kembali tidur, kembali pada keheningan, dalam kegelapan yang penuh kekosongan, atau menutup mata dan menyudahi keperihan ini. 


Apa memang aku tidak pantas untukmu? 

Aku tidak bermakna sama sekali? 

Kenapa kamu melakukan ini padaku? 

Tidak cukup apa yang telah orang lain lakukan padaku?

Semua pertanyaan berputar di dalam kepalaku. 
Aku belajar untuk bercerita kepadamu tentang masa lalu dan semua permasalahanku karena aku mau memulai sebuah hubungan yang baru, berdasarkan rasa percaya satu sama lain.
Tetapi kamu menghancurkannya dengan sekejap mata. 
Kamu merusak hidupku lebih dalam, tepat di dalam perasaan dan pikiranku. 

Terima Kasih, itu kata terbaik yang dapat aku ucapkan untuk kamu. 

“Itu adalah hal terbaik yang pernah saya rasakan, saya pikir itu cinta”.

Kamu berkata aku kesepian, bukan menginginkan perasaan ini. 
Kamu mudah untuk berkata.
Siapa yang tahu perasaan dan pikiran seseorang? 
Terkadang orang tersebut juga tidak dapat memahami apa yang sedang mereka rasakan dan lakukan.
Aku siap untuk belajar memulai sesuatu yang baru, dan kamu hancurkan semua itu dengan indah.
Kuperjuangkan semuanya, kulakuakan semua yang aku bisa untuk merubah segalanya.

Kamu bertindak seolah kamu sudah berpikiran jauh dan bertindak lebih dewasa.
Hey, dewasa itu sederhana.
“Ketika kamu bisa menyelesaikan masalah sendiri, ketika kamu bisa menghapus air mata sendiri atau menghapus luka sesamamu. Ketika kamu dapat melakukan cinta, bukan hanya mengumbarnya saja. Dewasa itu ketika kau tidak memaki Tuhan karena apa yang kau inginkan tidak menjadi kenyataan.”

Tetapi kamu terus menolak dan membuangku, membuatku menjadi seseorang yang tidak memiliki harga diri. 
Kamu merusak diriku dan hubunganku dengan orang lain. 
Aku tidak pernah membayangkan sampai setega itu yang dapat kau lakukan.

Hingga sampai saatnya aku mulai menyadari semuanya.
“Ketika orang membuatmu merasa tidak diinginkan, jangan meninggalkan untuk membuat mereka merasa sedih atau bersalah, karena mereka tidak akan menyadari atau melakukan itu. Tinggalkan karena kamu tidak lagi memiliki alasan untuk tetap tinggal. Terkadang kita harus kuat untuk melakukan semua itu. Apa yang ditakdirkan untuk berakhir bisa menjadi baik atau buruk. Cinta memang patut untuk diperjuangkan tetapi kadang-kadang kamu tidak bisa berusaha seorang diri atau hanya dari satu pihak saja. Terkadang orang lain juga harus berjuang bersama-sama dengan kita. Jika tidak, kita hanya perlu pergi dan menyadari bahwa apa yang sudah kita lakukan lebih dari apa yang bisa mereka berikan.”


Aku hanya lelah untuk mencoba mempertahankan semua ini sendirian. 
Kamu tidak berusaha untuk berusaha. 
Kamu menolak aku terlalu jauh, takdir yang merusak kehidupan, kamu tidak dapat lagi memperbaiki semua ini. 
Aku tidak dapat menjadi seperti yang kamu inginkan.
Aku percaya selalu ada hikmah di balik semua situasi yang kita hadapi sekarang. 

Tuhan ingin kita untuk membangun karakter diri kita dari situasi yang ada. 

RencanaNya selalu menjadi yang terbaik untuk kita. 

“Ketika kamu setuju dengan orang lain, pastikan kamu tidak mengingkari diri sendiri.” – Paulo Coelho

28 comments:

  1. Cerita nya emnga bagus, tapi alangkah baik nya jika penulisan / penataan text dalam cerita tsb juga diperhatikan :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih ya untuk sarannya. :)
      Ke depannya pasti penulisannya bakalan lebih diperhatikan lagi..

      Delete
  2. Wihhhhh kereeeen banget isi postingan akang ^_^ jadi pengen nulis kaya gitu, ajarin :D hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. >,< aku kan bukan akang-akang.. Hikss...
      Makasih banget, kalo memang mau blajar jadi penulis pastinya bisa.
      Kembangin aja bakatnya. :)

      Delete
  3. beuuuhhh berat ente bahasanya gan hehe puitis banget. Calon penulis nih, btw nice post gan!
    Salam betegaksih muehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha.. Masa iya bahasanya berat? :P
      Makasi ya, tapi belum bisa jadi penulis. Masih nulis hal-hal biasa aja soalnya.

      Delete
  4. Hancur dengan indah, sebuah ekspresi yang sulit diungkapkan dan itu benar benar ada. Kadangkala kita pasti menemukan seseorang yang hanya ingin memperoleh benefit dalam sebuah hubungan, membuat kita merasa terbuang dan rendah. Dan memang kadangkala kita juga harus pergi dari sebuah hubungan yang tidak lagi punya alasan untuk kita tetap tinggal. Hahaha perih banget rasanya. I just found it all in my past, tapi saya setuju bahwa Tuhan telah menyediakannya untuk membangun karakter kita agar lebih baik menyikapi setiap hubungan yang diijinkan-Nya terjadi. :)
    Kucuk kucuk kucuk... sampai jumpa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belajar untuk melepaskan apa yang memang bukan untuk kita, meninggalkan orang yang menghancurkan kita secara perlahan-lahan dalam beberapa aspek pastinya.
      Mengikhlaskan itu semua akan membuat kita menjadi lebih baik lagi ke depannya.
      Percaya hal tersebut akan datang dan mengubah segala hal. :)

      Delete
  5. enaknya sambil dengerin lagu satu-satunya cinta dari belinda atau mahadewi, atau lagu sedih dari mulan jameela..

    cucok banget..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha.. :)
      Dimixed biar makin galau ya Mas? :P
      btw makasi sudah mau berkunjung ke blog saya.

      Delete
  6. Kata Raditya Dika, cintanya sudah kadaluarsa :D
    Kata penutupnya keren tuh, setidaknya kita tahu kalau yang di Atas ituh sedang membangun karakter diri kita dengan memberi kita masalah cinta, hehe

    ReplyDelete
  7. Ceritanya keren :D bwt penulis jgn sampe keseringan patah hati....ntar malah patah beneran jadi dua kyk lagunya almh. alda risma :D sebelumnya....Rencana-Nya lebih indah dari yang lain ;)

    ReplyDelete
  8. Ceritanya keren gan, terus berkarya (y)

    ReplyDelete
  9. Crita yg bagus.. Lanjutkan postingnya... Tapi jgn sambil galau ya :D hahaha

    ReplyDelete
  10. cerita yang bagus banget kak :)
    nice share..

    ReplyDelete
  11. bagus banget ceritanya gan (y)

    Rezka Nugraha Putra

    ReplyDelete
  12. baca kisah ini sampai" terharu saya mas :(,, keren pokokny

    ReplyDelete
  13. kata-kata yang bagus dan indah ^^

    ReplyDelete

Terima Kasih Telah Berkunjung ke Blog Saya ^^,

Dilarang meninggalkan Link Atif atau Hidup ya.